Populer

Murojaah Aishah #2

Sabtu, 1 September 2018. Aishah kemarin bahas tentang keluarga : pernikahan yang tercela, nasihat : Ikhlas, fiqih : Haid.
Sebelum Allah mengutus Nabi Muhammad, pada masa jahiliyyah terdapat beberapa pernikahan yang tercela. Apasaja kah itu? Baca penjelasan yg ada di gambar dulu yaa ^^ di bawah ini hanya sedikit poin yang saya catat kemarin dan belum ada di gambar.
  • Nikah Syighra, baik menyebutkan ataupun tidak menyebutkan maskawin nikah Syighra tidak berpengaruh apapun. Yang menyebabkan rusak karena adanya syarat mubadalah (pertukaran).
  • Nikah Muhallil, pernikahan semacam ini dilarang (haram) walaupun keduanya telah bersepakat sebelum akad. Wanita tersebit tidak halal dinikahi oleh suami yang pertama. Kecuali pernikahan yang didasari rasa suka.
  • Nikah Mut'ah. Mungkin ada yang mengatakannya nikah kontrak.
  • Nikah dengan niat talak.




Nabi menghapus semua pernikahan pada masa jahiliyyah kecuali satu, seperti pernikahan yang sekarang ini (Seorang laki-laki meminang wanita kepada walinya, membayar mahar, lalu menikahinya).
Terdapat perbedaan pendapat para ulama mengenai hukum asal nikah, yakni
  • Pendapat pertama. Madzhab zhahiri, menikah adalah wajib dan orang yang tidak menikah adalah berdosa. Mereka mengatakan bahwa menikah adalah jalan untuk menjaga diri dari yang haram.
  • Pendapat kedua. Madzhab Syafi'i, menikah adalah mubah dan orang yang tidak menikah tidak berdosa. Imam Asy-Syafi'i mengatakan bahwa menikah adalah sarana menyalurkan syahwat dan meraih kelezatan syahwat (yang halal), maka hukumnya seperti makan yakni mubah.
  • Pendapat ketiga. Pendapat jumhur ulama (madzhab Maliki, Hanafi, dan Hambali) menikah adalah mustahab (sunnah).
Adapun hukum nikah berdasarkan tinjauan individu
  • Wajib. Khawatir akan terjerumus zina.
  • Mubah. Tidak bersyahwat tapi memiliki harta.
  • Makruh. Tidak bersyahwat dan fakir. Namun untuk orang yang tidak berayahwat dan sudah lanjut usia tanpa membedakan punya harta atau tidak, dihukumi makruh. Karena tidak dapat memberikan nafkah batin kepada istri.
  • Haram. Menikah semata-mata untuk memberikan maslahat. Seseorang yang sudah beristri, ingin menikah namun dikhawatirkan tidak berlaku adil.



Selanjutnya di sesi ke dua tentang Ikhlas. Sebelum menginjak ke bab ikhlas, perlu diketahui bahwa tujuan kita hidup di dunia adalah untuk ibadah. Ibadah cakupannya sangat luas, tidak hanya ibadah rutin (zakat, sholat, puasa, haji). Ibadah secara bahasa adalah Al-Khudhu’ (tunduk) dan Adz-Dzillah (menghinakan diri).
Dalam beribadah yang pertama dituntut adalah Ikhlas. Ikhlas beribadah karena Allah SWT dan tidak boleh riya’ dalam beribadah. Ikhlas ini menjadi syarat diterimanya suatu ibadah. Dari keikhlasan akan mewujudkannya dalam ketaqwaan. Apabila kita ikhlas maka syaitan akan sulit menggoda kita. Memohon perlindungan dari sifat malas. Hendaknya menyibukan diri dengan kebaikan.

Fiqih wanita: panduan seputar haid. Haid secara bahasa artinya mengalir. Secara istilah adalah mengalirnya darah wanita di waktu-waktu yang khusus yang dikeluarkan oleh Rahim wanita setelah mencapai usia baligh. Hikmah dianugrahkannya haid kepada wanita adalah untuk sejenak mengistirahatkan diri. Haid merupakan kodrat seorang wanita. Allah menetapkan haid bagi anak-anak permpuan Nabi Adam.
Haid merupakan kotoran. Wanita saat haid dilarang sholat, tidak boleh digauli, waktu tersebut bisa dimanfaatkan untuk merenggangkan diri dan memperindah diri.
Tidak ada batas maksimal maupun minimal haid. Kedatangannya dapat diketahui dengan adanya aliran darah yang kehitaman dan pekat serta bau tidak sedap. Berbeda dengan darah yang keluar saat luka yang merah dan baunya segar. Sedangkan berhentinya haid bisa dideteksi dengan dua cara:
  • Jufuf (kering) . Dengan meletakan tisu kering di kemaluannya, apabila tisu kering maka berarti telah suci.
  • Al-Qohsotul Baidho . Keluarnya cairan putih yang keluar dari rahim. Berbeda dengan keputihan yang keluar dari saluran kencing.
Tanya Jawab :
  • Orang tua berkewajiban memberikan nama yang baik kepada anaknya. Tidak memberikan nama yang mengandung tazkiyah (pensucian diri). Ustadz ada mention kitab tentang itu, tapi Syifa ke skip :(
  • Boleh tidak mengizinkan suami berpoligami, dengan memperhatikan kondisi suami seperti apa.
  • Menikah saat sudah mampu. Mampu disini lebih untuk laki-laki, yakni mampu secara ilmu dan finansial. Sedang untuk wanita, kalau sudah siap maka segerakan , siap untuk menghadapi keadaan kedepannya.
  • Ujian merupakan kabar gembira, jangan terburu-buru zu'udzon kepada Allah. Hadirkan dalam diri kita untuk terus semangat. Berdoa agar diberi kemudahan dengan sholat malam.

Read More >>

Kemudahan untuk Beribadah

Ketika diajak ke suatu tempat tapi di situ ngga disediakan ruang untuk sholat, yakk kita harus mandiri. Cari tempat yang kiranya bersih dan cukup untuk ruku' dan sujud, by yourself.

Sebelum pergi siapkan perlengkapan ibadah yang perlu dibawa, mukena dan sajadah. Mukena udah pasti, kalo sekiranya pergi ke tempat yang sulit mendapatkan masjid / mushola /tempat sholat lainnya,maka sajadah masuk barang harus dibawa. Solat bisa di manapun, tapi untuk lebih menjaga kesucian maka sebaiknya pakai sajadah.

Pas jalan cari-cari and finally we found that space, how happy we are!

Its okay sholat di tempat terbuka yang sebenernya ngga diperuntukan untuk sholat. Ada lahan datar yang cukup dan sepertinya jarang dilewatin orang ya udah akhirnya memutuskan untuk sholat di situ.

Oya lupa, satu lagi yang perlu dibawa, kompas, karena di tempat asing yang kemungkinan besar akan kehilangan navigasi, maka kompas juga masuk ke barang yang wajib dibawa. Alhamdulillah sekarang ada teknologi canggih bernama handphone, install lah applikasi muslim Pro, pro banget emang ini aplikasi sama muslim(ah). Rekomen banget ini aplikasi, kalo yang belum tau bisa lihat lebih lengkapnya di sini.

Tempat sholat kami kali ini MasyaAllah.... Indah pisan, adem sejukk. MasyaAllah lagi pas belum lama setelah takbir tes tes tesss gerimis :') Alhamdulillah gerimis doang dan sebentar :)) Makin adem nyesss :"

Walaupun di sini cuma hitungan menit tapi terkenang banget :) Aku tulis biar pun sependek daya ingat ku pas tua besok bisa membantu mengenang momen ini. Sayang banget kalo tua besok lupa. Bakal kangen pengalaman ini pasti :)

Dari kisah 8/8/2018.



Read More >>

Ikut Diskusi Mahasiswa S3

Karena udah capek (kesel) tadi udah nulis panjang lebar tapi lenyap gitu aja dan udah malem juga jadi Syifa mau nulis singkat (poinnya) aja. Barangkali next time bisa / sempet ngedit.
Tadi pagi, untuk pertama kalinya di semester ini ikut diskusi KAMP. (tadi udah nulis banyak padahal Ya Allah). Ttng : mba Inur njelasin Eksotika dengan susah payah karena audience banyaknya anak S1, yang belum tau banyak dentang diferensial geometri. Bapak ngendika kita bukan ga mudeng tapi karena belum berupaya mempelajari. Bapak menerjemahkan kembali penjelasan mba Inur. Wajar apabila mba Inur susah menjelaskan karena menjelaskan butuh pengalaman, pun Bapak lebih lues karena sudah dari tahun 1992 mengajar, jadi jangan menyerah untuk terus belajar. Dari cara presentasi atau menjelaskan bisa juga melihatkan seberapa jauh pemahaman seseorang memahami suatu materi. Sebenernya mba Inur udah paham banget tp ini mah kita audience aja yang bikin susah mba Inur keknya. hihiii. Anggap buat tantangan mba Inur ya anak anak sepertinya kami ini.
Tadi pagi belajar juga tentang manageman waktu. Pas banget hari diskusi bebarengan sama wisuda. Mau dateng diakusi apa wisuda? Ini pilihanmu Syif, Alhamdulillah dateng diskusi juga akhirnya, passs banget diskusi selesai, wisudawan juga pd baru dateng di MIPA. Dapet deh dua duanya.
Selamat ya temen temen yang udah wisuda, semoga Allah selalu menguatkan dan memberkahi langkah kalian kedepannya. Dan semoga saya dan temen-temen yang belum wisuda dimudahkan skripsiannya.
Sorenya makan sama mba Ninis. Akhirnyaaa ya mba wkwk Makan bareng juga kita.
Oke sekian bye ngantuk berat udahan. Mata dah kiyep kiyep tinggal setengah watt.
Read More >>

Jogja dan Burung Kuntul

Jogja nyaman banget emang. Burung kuntul pun tidak sungkan untuk hidup di sini. Udaranya masih segar yak pusss?
Momen langka bagi Syifa, ngeliat banyak banget burung kuntul beterbangan di perempatan central gudeg Jogja. Sepenglihatan Syifa setelah empat tahun di Jogja, ini pertama kalinya ngeliat begituan. Dulu biasanya pas abis ujan, sering menggerutu (lah ini gimana to, ada hutan bukannya seger malah bikin polusi udara, bau kotoran burung). Terus sekarang merasa berdosa saat siang gitu liat langit cerah dan burung berkeliaran.



Read More >>

Temen beda Karakter

Dita sayang Syifa. Maafkan penrnyataan awalnya terkesan sangat kepedean. Tapi gausah protes ya Dit, aku tau kamu emang sayang sama aku, walopun ga jarang juga kamu kesel ke aku.
Mereka sadar seperti ada yang berbeda dari diriku. Dita langsung nyinggung lah ke permasalahan itu. Sadar ga si kalo ada yang berbeda, ga seperti biasanya?. Iya si dirasa-rasa emang agak aneh. Sadar kok dari kemarin sebelum kalian tanya, tapi tetap aja seperti mengelak, mengakui itu hal yang wajar. Sepertinya dari kemarin terbutakan oleh diri sendiri.
Yang awalnya nganggap ini bukan aneh, tapi ke sini-sini sadar bisa jadi hal ini tidak wajar. Awalnya dipikir sendiri, tadi jadi ada temen untuk bertukar pikiran. Meminta pandang lain dari suatu masalah, meminta cara lain yang mungkin bisa diterapkan buat nyelesein case. Eh mungkin sekarang terlihat belum menjadi masalah besar, tapi Dita udah ngajakin ngebuka pandangan kalo sesuatu itu bisa jadi bibit masalah yang lebih besar.
Yah kan makin sedih rasanya kalo kalian abis wisuda bagaimana lah aku ini kalo mau cerita-cerita. “Kan bisa hubungin lewat medsos aiii” jawab Dita. "Iya juga si Dit tp tetep aja kurang lega rasanya kalo ga ngobrol langsung :“
Makasih udah menohok Syifa. Makasih Ya Allah udah sayang ke Syifa, salah satu caranya dengan menghadirkan manusia dengan karakter yang beda (dg Syifa) ke kehidupan Syifa.
Read More >>

Tawadhu (Inspirasi dari The Highest Spot in Thailand)

Ada yang ganjal sesampainya di sana. Mereka bilang ini tempat tertinggi. Tapi lucunya, sama sekali ngga kayak biasanya misal lg di pos 2 gunung Slamet atau sekedar di bukit gunung Wuled, Karangmoncol, yang bukan tempat tertinggi di daerahnya, aja udah kerasa di ketinggian. Lah ini, udah di tempat yang katannya tertinggi tapi nggak sama sekali kerasa di ketinggian. Berasa masih di dataran biasa, cuman anginnya lebih dingin.
Hyaaa jadi kepikiran. Unik juga ini tempat. Bisa ngajarin tawadhu gitu. Kalo lagi di atas yang bikin kita ngerasa tinggi itu karena ngeliat ada banyak yang di bawah. Misal kaya di tempat ini, entah kenapa pas di spot tertingga nggak lihat ada yang di bawah kan jadi nggak kaya di tempat tertingga. Oh atau karena di kelilingi pohon-pohon tinggi (?) terus ga bisa ke ketepian jadi gabisa liat apa yang ada di bawah, ya alhasil ga kerasa pun sebenernya kita udah di tempat yang tinggi.
Ngajarin relativitas juga nih? Ahaa iya tinggi itu relatif. Di atas tinggi menurutmu masih ada yang lebih tinggi menurut yang lain. Apalagi kalo mau liat lebih global, kamu mah ga ada apa apanya buuuk.



Read More >>

Demen ama Temen Gini

Temen tu gini berbagi dan ngingetin.
Makasih untuk traktirannya Ra. Makasih untuk malam ini Rara Ditaa. Lama banget rasanya nggak jalan sama kalian, juga Sasa. Tadi minus Sasa, soalnya dia lagi ada temen yg berkunjung. Ini pertama kalinya aku makan di Sarangheui Oppa wkwk. Karena perut udah cukup kenyang jd aku pesen patbingso doang. Sambil icip-icip ramyun sama pecelnya korea (lupa namanya apa), juga sharing nuclear wings sama wings yg rasa rumput laut. All dibayarin Rara (maaciw :* rejeki anak solehah). Abis dari situ cus nemenin Dita beli printilan buat wisuda.











Basically, suka jalan-jalan ke tempat perbelanjaan (gabaik ni gabaikkk huu) walaupun ga beli, jadi mau-mau aja nemenin Dita. Sekalian refreshing mata. Rara ikut juga ternyatah. Pas nemenin Dita beli di sana langsung kepikiran. Weeeeh wisuda rempong juga yah ternyata tinggal setiap orangnya gimana (mulai dialog sendiri). Iya si, padahal buat acara ceremonial sehari doang, tp ribetnyaaa, kaya satu bagian dr persiapan nikahan dah. Besok aku ga mau ahhh ribet ribet. Wisuda pake gamis, make up sendiri, foto sendiri, pokokmen on budget aja. “Ribetin” sidang aja, wisuda ga dateng juga gapapa hahaha. Eh tp coba aja liat besok, sidang aja ini belum Syif Syif.
Di tengah tengah widows shopping, aku sibuk sama hp bentar, bentar loh ini bentar udah ke read ga enak kalo ga buru dibales. Terus disambar sama Dita, Rara juga. Diceramahin wkwkwk. Iya iya makasi banyak guys udah diingetin, aku dr awal udah bikin “pager” kok, aku yakin pagernya kuatttt, tp just in case pagernya mulai letoy, tolong banget ingetin Syifa yaaa mwah.
Sekian.


Read More >>

Sore di Jogja [Indekos]

Foto section dengan dek Maya (anak Pak Kos). Susah juga yak mintain anak balita jadi model. Tadi sore, sepulangnya dari tiki dan mirota kampus, dek Maya ngikut main di kamarku. Jam 5an dek Maya udah pingin pulang “Umi.. umii… ” pingin ke Uminya. Pas mau ngantar turun, ehhh lihat dr jemuran udah ada bulan dan udah mulai turun mataharinya. Akhirnya kita main-main dulu di tempat jemuran. View nya bagus, Dek Maya moodnya lagi bagus juga buat diajak bercandaan, udah deh kita duduk-duduk di situ, sambil cekrek-cekrek kamera hp.
Cahaya matahari di sore hari emang jos gandos.  Kita ga ada cahaya matahari mah apa :"








Read More >>

Chiang Mai dan Burung Merpati

Chiang Mai, Finally! Tapi sayang kurang lama untuk melihat dan belajar dari kota itu, yhaa waktu seminggu doang di sana dan sebagian besar waktunya di habiskan di dalam ruangan, yee kan short school, jalan-jalan bonus aja!
Chiang Mai itu vibesnya calm banget, jadi ada rasa-rasa Jogjanya. Ibarat Bangkok itu Jakarta nah Chiang Mai Jogjanya. Di sana udara masih segar, masih banyak burung terbang berkeliaran. Berarti terindikasi udara masih segar dan sehat dengan ada banyak burung atau capung di situ.
Berasa kaya di Eropa gitu jadinya - kaya pernah aja- -iya pernah liat di vlog :D-. Moga kapan taun bisa beneran ke Eropa ya!
Jalan diantara merpati-merpati, udara seger, apalagi buat orang yang sensitif sama udara kotor, kebahagiaan tersendiri pastinya.
Ini videonya annoying banget dah. Kurang aesthetic buuk.





Read More >>

Sesepuh Fisikawan

Aku masih saja dan mungkin seterusnya begini. Ya masih saja kagum dengan pendahulu-pendahulu fisikawan khususnya ilmuwan sains pada umumnya.

Mereka tidak meremehkan hal-hal kecil. Detail untuk 'memperhitungkan' yang kecil itu. Tidak mudah dengan seenaknya mengabaikannya. 
Read More >>

Diet Gadget ala keluarga Pinot

Hobi yang minim akan faedah : window picturing di Pinterest. Lihat-lihat gambar orang, dari gaun-gaun panjang, desain lengan baju, model rambut, bunga - bunga, kucing, hedgehog, dan lainnya random aja pokoknya. Sukak, cuci mata gitu, gambarnya bagus-bagus. Kadang faedahnya itu pas cari potongan hadits atau doa, terus eksperimen sains sederhana dan banyak kerajinan tangan yang lucu-lucu bin kreatif. Tapi sering mentok cuma cari-cari belum sampe do it my self  ehehehe, ya namanya refreshing ya. Mikirnya ya bisa lah buat referensi "besok-besok" (kalo ada temen ultah, kalo mau bikin gaun / gamis, kalo udah punya rumah sendiri, kalo udah punya anak)  wkwk.

Akhir-akhir ini mulai lagi aktif di Twitter, terus ada nemu akun seniman Indonesia yang lagi di NYC beserta akun istrinya. Entah tiba-tiba nemu aja akun mereka, ya namanya jodoh yak.Yang bikin aku tertarik adalah cara mereka melakukan treatment  ke anaknya. Jadi mereka melakuka "diet gadget" juga diterapin ke anak-anaknya, dengan cara apa? mengurangi interaksi dengan gadget di ganti dengan menggambar. Jadi di waktu luang atau pas bosen pilihannya ya dengan ngembangin passion mereka di dunia kesenian. lebih lanjut bisa follow dan kepo in mereka : @ditut @pinotski akunnya sangat membangun. Selain itu mereka tanpa disengaja (sepertinya) juga mempengaruhi orang lain: menggambarlah bisa nggak bisa di waktu senggang. Dan aku pun terpengaruh sama mereka hahaha.
Pas lagi jenuh belajar metode deteksi atom dan molekul, tiba-tiba pinggin aja nggambar. Karena nggak bisa gambar, jadi aku contek gambar hasil browsing di Pinterest. Kan yak ada faedahnya juga, Alhamdulillah :))
Read More >>

Ketemu cah Gasda di Jogja

Room chatting Gallus Varius ada pemberitahuan
"Yg lg di Jogja siapa yaa?"
"Aku karo Singgih mngko sore niate arp mng Jogja, yuuh mbok pada bsa juguran sedela wengine hehe"
Aku liat notif di bilah atas HP. Siang kemaren males banget buat buka chat dan ngebales bilang kalo aku lagi di Jogja. (hahaha maafkan saya yang amat jahat). Karena siang itu aku posisi lagi nugas sama Dita di samping kost, cerita deh aku ke Dita
"Dit aku bilang aja kali ya kalo aku lg nggak di Jogja, bener kan Dit? aku nggak di Jogja tapi di Sleman. hahaha" 
Setelah percakapan singkat dan diem sebentar akhirnya aku ikut nimbrug di grup. Awalnya aku lagi ngga kepingin buat nemuin mereka karena lagi males ketemu cowok dan males banget pulang larut malem. Pas ninggalin grup ternyata udah ada obrolan kalo mau ketemu di After Nine.
"Weh deket banget sama kostan tapi kok ya di situ :("
Walaupun tempatnya deket banget literally  jalan kaki ga nyampe lima menit. Tapi samsek aku belum pernah. Ngeliat covernya aja nggak berani masuk aku. Takut dompet jebol yekan. 


Dah ah skip, intronya ntar lebih panjang dari intinya lagi. Pokokmen jam 8 mereka sampe di After Nine udah sama Uteng, aku masih di kost nungguin Lita ke kostku dulu. Dah nggabung aja Syif nyambung silaturahmi.



Lama banget nggak ketemu mereka. Ngobrol ngalor ngidul tapi sayangnya mereka cuman bisa sampe jam 22.30, mereka harus ngejar waktu ke Kasihan, Bantul. Ngapain malem - malem ke Bantul? OOooo, baru dong ternyata mereka ke Jogja mau ke acaranya Cak Nun, tapi kata mereka

"Yaa kan utamane nyambung silaturahmi, dewek getul Jogja siji langsung nemuni ko ko pada. Tembe bar kue ming Kasihan."
Deg! Mereka semangat banget ngelmu. Dibela- belain mereka ngelaju dari Semarang, paginya langsung balik. Dan aku dibuat makin penasaran dengan Cak Nun. Nggak sedikit orang yang belajar dari Beliau, beberapa lihat temen di kampus juga suka dateng ke acara yang ada Cak Nun nya.


Obrolan sama mereka terlalu singkat, padahal ada yang pingin aku diskusikan sama mereka. Butuh teman diskusi :( Lebih tepatnya mungkin bukan diskusi karena aku lebih banyak mendengarkan, belajar dari mereka. Semoga minggu depan mereka dateng ke wisudaannya Lita.



Wisuda iya minggu depan Lita wisuda. Dududuuduuuu juarak emang Lita ini, cepet banget Masyallah udah wisuda aja si bongsor. Sebuah motivasi untuk istiqomah nyekripsi setiap hari iki. Antara sedih dan seneng si, ternyata Lita udah mulai usung-ngusung  barangnya, hijrah (lagi) ke Purbalingga. Selamat dah mau sarjana dan semangat ya Lit menghadapi dunia paska kuliah.



Ngomong- ngomong hijrah si Uteng semalem curhat kalo dia lagi mulai hijrah. Seneng lah adik satu ini pingin lebih baik. Teng, Yuk! belajar bareng! Aku butuh temen hijrah juga nih. Setelah Uteng cerita, mintalah dia tanggapan dari mbak dan mas nya.



Yang aku tunggu juga tanggapan dari Mei dan Singgih. Pokokmen aku seneng ndengerin Mei Singgih ngomong. Ati-ati yak ama omongan laki. Tapi ini mereka bukan lagi fafifu. Atau malah mereka bukan orang yang suka fafifu. Kalo kata Singgih si Mei yang dulu bukan lah yang sekarang. Nah lo apa lagi!



Kembali ke tanggapan Singgih sama Mei. Singgih bilang

"Setiap perjalanan yang kita lalui itu bagian dari proses kita menemukan diri sendiri."
(Ya nggak Nggih? -wkwkwk kaya Singgih baca ini cerita aja).


Mereka berdua tenyata dulu temen sekamar to. Pertemanan mereka sehat sekali, mereka sering diskusi untuk bagaimana mengembangkan pola pikir mereka. Satu sub pokok yang rumit katanya WANITA. Penasaran gimana hasil diskusi-diskusi mereka.



Aku mau membahasakan ulang yang Mei omongin tapi cuman inget beberapa poin doang dan takut ada yang ternyata aku salah presepsi. Tapi sayang kalo aku nggak nulis sekarang.Takutnya besok-besok makin lupa. Aku buat poin- poin aja biar enak karena kalo di paragrafin aku lupa alur ceritanya (Kalo suatu saat Mei baca, dan ada  tulisku ini nggak sesuai, benerin ya Me).

Intinya aku nulis ini buat ngambil pembelajaran dari kalian guys.



- Agama dan Budaya itu hal yang berbeda 

Sepakat. Belum lama ini aku sering main sama temenku yang non muslim -bukan maksud rasis- . Pas Februarui ngangkat topik tentang valentain, aku bacain caption Instagram akun dakwah yang "No Valentine". Intinya di caption itu bilang kalo valentain itu dijadiin simbol perayaan hari agama. Setelah aku kroscek ke temenku, katanya valentain bukan simbol perayaan agama, tapi itu tu budaya. Sepengetahuan dia, dia agamanya juga ngajarin kaya di Islam yang intinya nggak boleh mendekati zina. Kita kudu bisa memfilter informasi (ini yang aku masih ngerasa kesulitan, karena sedikit ada trauma sama media). Tidak mencampur aduk agama dan Budaya. Tapi tetep valentin itu budaya yang nggak perlu diikuti.


-Tauhid. 

Saya yakin bahwa Tiada tuhan selain Allah subhanahu wa ta'ala. Tidak ada maksud sama sekali  untuk meragukan Tuhan, tapi aku takut, apakah Tauhid yang menurut presepsiku ini sudah benar. Aku masih meresapi apa maksud kata Tauhid.  Karena beragama ini yang utama Tauhid. Iya Bapakku juga bilang begitu. (poin nih Syif buat di pahami lagi.). Monggo kalo ada yang mau berbagi Ilmu tentang Tauhid ke Syifa. Sangat senang hati, saya membutuhkan itu. Ajak Syifa berfikir hehe.


-Jangan sampai ada siapapun yang mengganggu keromantisan hubungan dengan Allah.



-Hidup itu seperti lingkaran. Sejauh apapun kita jalan akhirnya kita akan kembali kepada Sang Pencipta. Tinggal bagai mana kita menyetir diri sendiri dalam membuat lingkaran itu.

Iya juga. Terus lingkaran juga nggak selalu berbentuk kaya uang logam 500 an rupiah. Mungkin sebagian besar yang pertama kali dibayangin tentang lingkaran ya uang recehan, karena kita terbiasa dicegokin sama topologi alamiah ya. Sepakat kalo hidup misal dianalogikan seperti lingkaran, kita bisa memilih jalan kita sendiri untuk memakai topologi apa. Jadi lingkaran setiap orang bisa banget beda- beda mau kaya uang logam, persegi, atau mau lingkaran yang seperti permen lolipop, bebas.


-Di hari akhir tidak ada yang bisa diandalkan selain diri sendiri. Setiap manusia bertanggung jawab atas apa yang telah di perbuat.



-Satu yang akan memberikan syafa'at kepada kita : Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam. Kenali Beliau, ciptakan hubungan yang baik dengan Beliau. 

makasih sudah mengingatkan tentang hal ini.



Nice to meet you guys. Terimakasih sudah mengisi otak saya.

Tenyata After Nine tidak "semenyeramkan" yang ada di ilusiku dan aku baru tau kenapa milih nongkrong di After Nine. Uteng selamat dan semangat jadi  freelance marketing.  Mantap emang pengalaman adik satu ini. Makasih kuponnya mumumu :*

Bisa banget After Nine buat tempat nugas.

Read More >>

Menutup Kelemahan

Memilih untuk menulis agar di kemudian hari bisa mengingatnya (kembali).  Itu artinya aku sudah memutuskan menulis sebagai pilihan untuk membantu menutupi salah satu kelemahanku (re:pelupa).  Ternyata setelah memutuskan untuk menulis aku mendapati kelemahanku yang lain yakni susah mentransfer apa yang di pikirkan ke dalam kata-kata. Tapi ya sudah coba aja paksakan dulu,mungkin ini masalah belum terbiasa. "Ya kalo gitu coba juga dong biasakan mengingat, mungkin itu masalah belum terbiasa juga. Hayolo".

Okeokee, mungkin kelemahanku yang lain juga begitu ya? Karena belum terbiasa. Coba mulai paksakan, latihan, dan biasakan dulu ya. Juga masalah waktu? kemana waktumu kemarin? ya yang kemarin sudah ya buat pelajaran kedepannya untuk menggunakan waktu dengan baik (untuk memaksakan, melatih, membiasakan).Jadikan setiap harinya sebagai pembelajaran Syif. 
But, jangan lam- lama juga memaksakannya semoga lekas dari memaksakan menjadi mengikhlaskan. Dan lebih luas lagi, belum terbiasa bukan hanya berbicara tentang kelemahan tapi juga tentang sesuatu diantara kelemahan dan kelebihan yang belum nampak.


Menulis bukan sekedar tulisanku jelek tulisannya dia bagus dilihat secara fisik. Menulis tentang penyampaian apa yang ada di pikirkan kita dalam sesuatu yang lebih real. Pesan yang akan disampaikan bisa tersampaikan dengan baik. Yups semangat belajar Syif!


Perbincangan malam dengan diri sendiri, setelah "nongkrong" bareng tamu dari Semarang dan dua penghuni Jogja. Padahal awalnya mau nulis tentang obrolan singkat dengan mereka.



Jogja, 17 Maret 2018
Read More >>